Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
21-12-2018
Mukaddimah: untuk memahami kasus Penindasan muslim Uighur oleh China maka kita perlu mempejari hasil studi orang-orang sebelum kita, salah satu yang sudah merangkum adalah al-Jazeerah. Berikut adalah terjemahan videonya:
Video:
A satellite image taken in September shows an internment camp in Xinjiang. xinjiang-
Jika kamu muslim maka kamu tidak boleh memiliki tenda, atau kompas, makanan lebih atau whatsapp.
Makan sebelum terbit matahari adalah criminal.
Menolak menkonsumsi rokok adalah criminal.
Menolak dari meminum khamer adalah criminal
Menangis di tempat-tempat umum di saat wafatnya kedua orang tua akan menjebloskanmu ke dalam penjara.
Ini bukanlah undang-undang dalam dunia khayal di dunia bioskop, tetapi ini kenyataan yang dilami oleh 12-15 juta muslim Uighur di negeri sendiri Turkistan timur China. 1.000.000 diantara mereka mendekam dalam tahanan tanpa batas dan tanpa tuduhan.
Apakah sebenranya yang terjadi di jantung Turkistan atau Xinjiang, dimana disana hidup 12-15 juta etnish Uighur?
Tersingkaplah wajah dibalik penindasan muslim Uighur, yaitu Chen Quanguo insinyur kamp tahanan di china dan pejabat ternama di partai Sosialis (komunis) China.
Tahun 2016 dia diberi mandate untuk memimpin wilayah Xinjiang maka dia mengirim kader-kader partai sosialis ke desa-desa Uighur dan mendirikan pos-pos pemeriklsaan dalam wilayah luas dan menutup masjid-masjid. Dia mengumpulkan sampel DNA, dan iris sidik jari untuk mata orang-orang Uighur dan memasang CCTV di tempat mereka berada. Mereka menganalisa isi dari perangkat digital mereka. Yang lebih buruk dari itu semua, dia mendirikan kamp-kamp penahanan yang dia sebut “li I’adati al tatsqif” (untuk memberi wawasan ulang), yang sekarang sekitar satu juta muslim Uighur mendekam disana.
Pemerintah China menyebut Kamp-kamp penahanan itu dengan istilah rumah sakit, sebab mereka menganggap orang yang ditangkap adalah orang-orang sakit yang harus dibersihkan otak mereka dari virus agama Islam, dan dididik kembali secara politik. Maka mereka dipaksa untuk mencampakkan Islam dan menjelekkan akidah mereka, dan mengulang-ulang jargon partai sosialis, “Tanpa Partai Sosialis, tidak ada yang namanya China”.
“Kami dipaksa menonton film yang mengagungkan pemimpin dan partai sosialis. Mereka mendoktrin kita bahwa tidak ada yang namanya agama. Maka tidak ada yang namanya Tuhan yang berhak disembah.
Para tahanan itu dijebloskan sendiri dalam waktu yang panjang. Menghadapi macam-macam perlakuan kejam dan siksaan.
Bagian terburuk belum terjadi (dan semoga tidak terjadi). Ada ancaman untuk genosida (pembasmian etnis), pembunuhan massal yang dinyatakan oleh penguasa China dalam Koran Global Time milik pemerintah.
“kita bisa saja menggunakan semua sarana untuk stabilitas China, sampai kepada pembunuhan massal dan pembantaian pun tidak mustahil.” (Koran Global Time)
Akan tetapi mengapa harus etnis Uighur?!
Asal usul etnis Uighur kembali ke Turki, yang mana 45% nya merupakan penduduk iklim Xianjiang yang dulunya dikenal dengan nama Turkistan Timur. Di awal abad 20 M ketika Uighur mendeklarasikan kemerdekaan mereka untuk waktu yang singkat sebelum tunduk kepada pendudukan China Sosialis pada tahun 1949 M dan berubah namanya menjadi wilyah Xinjiang. Sejak saat itu Xinjiang diawasi dengan ketat karena khawatir ada upaya kemerdekaan lagi, yang memang diimpikan oleh bangsa Uighur. Maka Presiden China (jenderal) Xi Jinping mulai mempromosikan photonya sebagai symbol bangsa China dan pelindungnya. Demikian menurut majalah Foreign Policy. Sebagai upaya mengembalikan contoh penyembahan kepada satu sosok pemimpin yang mati bersama kematian Mao Zedong Pendiri Republik rakyat China.
Dalam rangka mewujudkan tujuan ini “apakah China apakan membunuh seorang orang yang menolak sujud kepada pemimpinnya?
*****
Semoga Allah swt melindungi Muslim Uighur dari makar orang-orang yang jahat. Dan semoga semakin banyak umat Islam yang faham tentang kasus Uighur ini dan bangkit melawan kejahatan kemanusiaan ini dan membela Uighur atas nama kemanusian atau persaudaraan seiman. Aamiin.