TERNYATA MENGALIR DARAH ARAB DALAM DIRI KITA BANI DANI

Sungguh mengagetkan Dan tidak menyangka bahwa berkunjung ke rumah Pakde Amad Rifa’i bin Munawwar bin Marsaji bin Dani pada pagi hari kemarin menguak misteri yang lama terpendam dalam diriku. 

 

Selama ini aku meyakini bahwa diantara leluhurku pasti Ada darah arabnya, tapi aku tidak tahu siapa?

 

Keyakinanku itu dibangun pada 2 fakta:

1. Nama- nama keluarga semuanya islami Dan Arab tidak njawani. Artinya leluhurku bukan hanya religious/taat beragama, tapi ngerti agama Dan akrab kosa kata Arab atau orang Arab. Misalnya nama nenek Saya Dan kedua kakaknya:

Tuhayya, Abdul Qodir, Dan Munawwar.

 

Lalu ayah ibu mereka: Marsaji yang juga disebut Syayik (شايع) Dan Istrinya Nafsiyyah dll.

 

2. Saya sering diajak ibu Saya Nurfatnonah untuk bertamu ke rumah Yik Ibrohim di sebelah kiri perlimaan Bangil, rumah besar, berpagar tembok tinggi, Ada pohon mangga besar.

Saat Saya tanyakan kepada ibu Saya, kok bisa

kita punya hubungan kerabat dg jamaah (orang Arab)? Ibu menjawab: dulu salah satu buyut kita dinikah oleh orang Arab.

Ketika ibu wafat rahimahallah (2003 M) maka putuslah hubungan Saya dg keluarga Yik Ibrohim Bangil.

 

********

 

Saat Saya berada di Negara Kuwait tahun 2012, dalam forum international yang berlangsung 20 hari itu, di awal2 perkenalan, Saya mengenalkan diri *dengan guyon* bahwa Saya adalah Agus Hasan Bashori al-Iedruz. Saya terangkan karena tiap hari Saya makan ruz (nasi) 3 kali, jadi kita selalu berpesta dengan nasi “Ied-Ruuz”. Maka teman2 tertawa. Ternyata Ada sebagian mereka menanggapinya sebagai hal yang serious bahwa Saya benar2 dari marga ” Al-Idrus”.

Hal ini Saya ketahui setahun kemudian.

Di tahun kemudian beberapa delegasi Indonesia dikirim ke kuwait, antara lain ustadz Aminullah, lalu Saya dihubungi oleh beliau, beliau menyampaikan bahwa Saya dapat salam Dan Saya dikenal sebagai al-idrus. Beliau bilang ke Saya serius: kok tidak ngasih tahu selama ini kalau dari marga al Idrus?!

 

Saya tertawa Dan Saya Jawab: lho ustadz itu bukan Al-idrus tapi al-Ied ruuz. (Saya terangkan) maka beliau ketawa cekikikan.

 

Sudah sampai di situ.

******

 

Kemarin saat Saya berkunjung ke Pakde Ahmad Rifa’i bin Yai Munawwar bin Syayik/Marsaji bin Dani, dan Saya tanya tentang nasab Ustadz Mushlihin, karena tidak hafal maka beliau mengambil buku catatannya.

Disitu beliau nyebutkan bahwa Mushlihin bin Rukama binti Minatun binti Dani.

 

Lalu beliu menyebut bahwa orang tua buyut Dani itu orang Arab dikenal dg nama Syaikh (Yik al-Idrus, Istrinya bernama Mariya) yang keluarga besar nya Ada di Bangil dan Singosari.

 

Sontak saja kita semua terperanjat Dan hampir tak percaya.

Saya tanya sampean dapat dari mana info itu Pakde Rip? Beliau mendapatkannya dari

Yai Munari bin Ngarupi bin Dani (yang makamnya pas disamping makam ibuku Nur Fathonah di pemakaman keluarga bani Dani (Dan Makam mbah SYAIKH /Yik Drus juga Ada disitu dg nisan Batu, di Pleper atas), yang lebih tua dari ayah Saya Dan sudah lama wafat (nanti kita lihat kapan wafat)

 

Fakta dari Pakde Rifa’i:

1. Saat beliau berusia 6 tahun (lahir 1959) keluarga Arab dari Singosari Malang sering datang ke Kabunan ke rumah Yai Munawar malam-malam, selalu makan-makan Dan minta disembelihkan kambing. (Orang Arab biasa guyonan, tapi oleh Nyai Gam (istri Yai Munawar) dianggap serius) sehingga menampakkan kurang menyambut kalau mereka datang. Berbeda dg Yai Munawwar yang memang ahli ilmu, menasehati agar sabar menerima tamu apalagi kelyarga.

Walhasil akhirnya putus hubungan itu.

2. Pernah Urifah binti Ngadi & Siah Kabunan dinikahi orang Arab pandaan, saat Ada di Bangil ketemu dengan kelyarga Arabnya Bani Dani, dia memberi tahu kepada Yai Munawar bahwa keluarga Arab di Bangil bertanya tentang dirinya. Dia berkata: aku punya saudara di Kabunan Namanya Munawwar (bin Syayi’ binb Dani bin Syaikh) apakah masih hidup?

Lalu Urifah menunjukkan rumahnya dimana. Maka Pakde Rifa’i Dan Yai Munawwar pergi ke Bangil untuk mengunjunginya.

Lalu Yai Munawwar wafat tahun 1990. Sejak itu maka putus hubungan.

*******

 

Dari situ kemudian kita ke rumah ustadz Mushlihin (Lahir 1944) yang mengajari kita ilmu fiqih di MTs Faqihiyah Babat Gempol dulu.

 

رحم الله أمهاتنا وأباءنا وأجدادنا رحمة واسعة

 

Ternyata guyonan Saya di Kuwait “Al Ied-Ruuz” Nyambung dengan darah “Yik Al-Idrus”

Yik Idrus yang didatangi Pakde Rifa’i Ada di Selatan alon2 Bangil, skitar belakang staipana

Alhamdulillah rabbil alamin

 

Atas terkuaknya sedikit misteri dalam nasab kita.

Menurut catatan Pakde Rifai anak buyut Dani Ada 6 lebih lengkap dari yang Saya terima dari ibu kita Nur Fathonah rahimahullah.

InsyaAllah kita lanjut.

Ilmu nasab penting untuk ibadah silaturrohim Dan dakwah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *