NAHJUL BALAGHAH VS BALAGHAH UMARIYYAH – نهج البلاغة مقابل البلاغة العمرية

نهج البلاغة مقابل البلاغة العمرية

Agus Hasan Bashori

Tabayyun atau tatsabbut atau tahaqquq (verifikasi) dan taakkud (konfirmasi) dalam berita adalah penting agar kita tidak berbuat salah, zhalim dan menyesal. Sedangkan di dalam ilmu dan agama maka tatsabbut itu lebih penting lagi sebab akibatnya bisa lebih fatal. Oleh karena itu umat Islam yang dijadikan oleh Allah sebagai ummatan wasa than diberi keistimewaan sebagai umat yang agama dan ilmunya ber- sanad .

Di jaman salaf, tatsabbut dengan sanad sudah membudaya dalam talaqqi dan riwayat. Maka untuk menghidupkan kembali budaya tastabbut ini saya telah melakukan studi kritis terhadap konsep sanad yang ada dalam kitab Nahj al-Balaghah yang kesohor dan tersebar luas itu.

Kitab Nahjul Balaghah (kumpulan pidato, surat dan ucapan yang dinisbatkan kepada Imam Ali)adalah kitab yang diunggulkan oleh orang Syiah Rafidhah dan dianggap sebagai kitab “suci” dan dijuluki sebagai buku Puncak Kefasihan. Kitab ini ditulis oleh Syarif Radhi al-Baghdadi (Abu al-Hasan Muhammad bin Abi Ahmad al-Thâhir al-Husain ibn Musa Al-Abrasy ibn Muhammad al-A’raj ibn Musa (Abu Sabhah) ibn Ibrahim al-Ashghar ibn Imam Musa ibn Imam Ja’far al-Shâdiq, 359-406 H).

Sejak ia ditulis hingga hari ini sudah banyak menyedot perhatian para ulama Syiah yang mensucikannya; ada yang menerjemah, ada yang mensyarah, ada yang menelitinya dan menggali banyak kandungannya dari segala sisi, karena dianggap juga sebagai ensiklopedi Imam Ali.

Baca makalah: KITAB “SUCI” NAHJ AL-BALÂGHAH MENJADI PUSAT PERHATIAN ULAMA”.

https://www.gensyiah.com/kitab-suci-nahj-al-balaghah-menjadi-pusat-perhatian-ulama.html

Guru kami Syaikh Nashir al-Qifari dalam kitab Ushul al-Syi’ah 1/389 merasa heran dengan Syi’ah yang mensucikan Nahj al-Balâghah hingga menjadi kesepakatan semua Syi’ah, dan yang mengingkarinya menurut mereka sama dengan mengingkari Dharuriyyat (pokok agama). Kemudian beliau mengatakan: “Padahal kitab Nahj al-Balâghah cacat dalam sanad dan matannya. Dia dikumpulkan tiga abad setengah setelah meninggalnya Amirul mukminin (Ali bin Abi Thalib) tanpa sanad.”

Setelah saya sendiri menelitinya secara mendalam dalam disertasi yang berjudul “STUDI KRITIS KONSEP ILMU DALAM KITAB NAHJ AL-BALÂGHAH DAN RELEVANSINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI TINGKAT SEKOLAH DASAR” maka, kita mendapatkan bahwa kitab Nahj al-Balaghah ini tidak memiliki sanad dan tidak memiliki konsep sanad, dan kebanyakannya tidak memiliki sumber yang jelas dan valid. Lebih dari itu isinya justru menolak dan membenci para sahabat Nabi, dan istri-istri Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Baca makalah kami “STUDI KRITIS KONSEP SANAD KITAB NAHJ AL-BALAGHAH SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN BUDAYA TABAYYUN DALAM KEILMUAN ISLAM”

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub/article/view/3658

https://issuu.com/el-harakah/docs/04-_studi_kritis_konsep_sanad_kitab

https://www.binamasyarakat.com/selamat-kepada-dr-kh-agus-hasan-bashori-lc-m-ag/

Bandingkan dengan kitab Balaghah Umariyyah (Kefasihan Sayyidina Umar radhiyallahu anhu) yang ditulis oleh guru kami Syaikh Muhammad Salem Khidher. Kitab ini benar-benar memuat ucapan-ucapan Khalifah Umar sebanyak 655 ucapan, yang dikelompokkan sesuai pengelompokan dalam kitab Nahjul Balaghah, yaitu menjadi 3 kelompok:

  1. al-Khuthab wa al-Awamir
  2. al-Kutub wa al-Rasail
  3. al-Hikam wa al-Mawaizh

Syaikh Muhamad Salim Khidher membuat kritreria yang jelas, jika disebut secara bersanad maka ditulis “Rawahu”, dan jika disebut tanpa sanad maka ditulis “dzakarahu”.

Ucapan-ucapan Khalifah Umar yang fasih ini merupakan lautan ilmu yang sangat luas dan dalam.

Read more

نماذج ترك التجمع في المسجد وتعطل المساجد بسبب الطاعون أو الوباء والسيل ونحو ذلك

د. أغوس حسن بصري الشام عام 18 هـ خرج عمرو با العاص وخرج الناس معه وهو أمير الناس تاركين التجمع في المدينة وفي المسجد وتفرقوا عن الطاعون في الجبال والشعب والأودية وبهذا انتهى طاعون عمواس بإذن الله (راوه أحمد) مكة قبل عام 250 هـ حصلت وقائع عديدة تعطّلت فيها الجماعات بالمساجد بسبب الكوارث الطبيعية حتى