Akidah adalah pondasi bagi bangunan agama, amal, ibadah, akhlak, dan budaya. Sejarah telah membuktikan bahwa keshalehan umat dibangun di atas keshahihah akidah pemimpin dan anggotanya. Jika akidah mereka benar maka prilaku mereka juga akan benar, dan jika akidah mereka menyimpang maka prilaku mereka juga menyimpang. Akidah yang benar melindungi darah, harta, dan kehormatan, sedangkan akidah yang rusak menjadikan darah, harta, dan kehormatan serta seluruh amal kehilangan nilainya.[1] Oleh karena kita wajib menjadikan ini sebagai arah bagi kurikulum pendidikan agama Islam di lembaga-lembaga pendidikan kita dan di seluruh Indonesia.
Makna Khulafa` Rasyidun
Di antara akidah yang benar yang perlu mendapatkan perhatian dan pengawalan adalah akidah tentang Khulafa` Rasyidun. Khulafa` adalah bentuk jamak dari Khalifah yang artinya orang yang mengganti pendahulunya. Disebut Khalifah karena sebagian mereka menggantikan posisi sebagian yang lain. Disebut Khulafa` Rasyidun sebab mereka menggantikan posisi dan tugas Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- sepeninggal beliau-Shalallahu alaihi wa salam- dalam memimpin umat Islam. Oleh karena itu Sayyidina Abu Bakar -Radiallahuanhu- bergelar Khalifatu Rasulillah -Shalallahu alaihi wa salam-.
Sedangkan kata Rasyidun adalah jamak dari Rasyid yang berarti โorang yang mengetahui kebenaran dan mengamalkannyaโ. Lawan dari kata rasyid ada dua; a) ghawi (ุบุงูู), yaitu orang yang mengetahui kebenaran tetapi tidak mengamalkannya, b) dhall (ุถุงู), yaitu orang yang tidak mengerti kebenaran, dia tidak berjalan tidak terarah dalam legelapan.
Allah telah menjadikan Khulafa` Rasyidun sebagai panutan dan teladan yang baik, bahkan sebagai pertanda dan alat ukur bagi kebenaran dan kebaikan seorang muslim. Apabila seorang muslim mengenal mereka, mencintai mereka, mendoakan baik mereka, dan menjadikan mereka sebagai imam (pemimpin) maka dia muslim yang benar dan baik. Apabila tidak demikian maka dia muslim yang menyimpang dari jalan yang benar.
Siapa Yang Dimaksud Dengan Khulafa` Rasyidun?
Jumhur ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Khulafa` Rasyidun dalam hadits tadi adalah Abu Bakar al-Shiddiq, Umar ibn al-Khaththab, Usman ibn Affan, dan Ali ibn Abi Thalib ๏น. Bahkan telah diceritakan adanya ijmaโ oleh beberapa ulama ahli tahqiq tentang hal tersebut. [2]
Dasar Hukumnya
- Dari Irbadh ibn Sariyah -Radiallahuanhu- Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- bersabda:
ูุนูููููููู ู ุจูุณููููุชูู ููุณููููุฉู ุงููุฎูููููุงุกู ุงูุฑููุงุดูุฏูููู ุงููู ูููุฏููููููู ุจูุนูุฏูู ุชูู ูุณูููููุง ุจูููุง ููุนูุถูููุง ุนูููููููุง ุจูุงููููููุงุฌูุฐู ุนูุถูููุง ุนูููููููุง ุจูุงููููููุงุฌูุฐู
โMaka ikutilah sunnahku dan sunnah para khalifah yang rasyid dan mahdiy (mendapat hidayah) sesudahku, peganglah erat-erat dan gigitlah dengan gigi geraham.โ (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibn Majah, Ahmad, Ibn Abdil Bar, dll dengan lafal yang hampir sama. Shahih)
- Dari Hudzaifah ibn al-Yaman -Radiallahuanhu-, Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- juga bersabda:
ุฅููููู ูุง ุฃูุฏูุฑูู ู ูุง ููุฏูุฑู ุจูููุงุฆูู ูููููู ู ููุงููุชูุฏููุง ุจูุงููููุฐููููู ู ููู ุจูุนูุฏูู ููุฃูุดูุงุฑู ุฅูููู ุฃูุจูู ุจูููุฑู ููุนูู ูุฑู
โSaya tidak tahu berapa lama saya akan tetap bersama kalian, maka berteladanlah kepada dua orang setelahku nanti. Beliau mengisyaratkan kepada Abu Bakar dan Umar.โ (HR Turmudzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Dihasankan Turmudzi dan al-Uqaili, dishahihkan Ibnu Hiban, Hakim, Dzahabi, Al-Albani dan lainnya)
- Ucapan Umar -Radiallahuanhu-: ((ูู ูุนูุชูุง ููุงูุช ุณูุฉ)) โKalau aku lakukan maka pasti menjadi sunnahโ.
Imam Malik meriwayatkan dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Yahya bin Abdurrahman bin Hathib: dia melakukan umrah bersama Umar ibn al-Khaththab dalam satu rombongan yang di dalamnya ada Amr bin al-Ash. Umar t beristirahat di akhir malam di sebagian jalan dekat dengan sebagian air, lalu Umar bermimpi basah. Dia hampir pagi dan tidak mendapatkan air bersama rombongan, maka dia naik kendaraan hingga mendatangi air, lalu dia mencuci basahan akibat mimpinya hingga waktu menjadi isfar (terang benderang di waktu pagi sebelum matahari terbit). Maka Amr berkata: Anda masuk waktu subuh sementara kami memiliki pakaian-pakaian, maka biarkan saja pakaian Anda dicuci, maka Umar ibn al-Khaththab menjawab:
ยซููุงุนูุฌูุจูุง ูููู ููุง ุนูู ูุฑูู ุจููู ุงููุนูุงุตู ููุฆููู ููููุชู ุชูุฌูุฏู ุซูููุงุจูุง ุฃูููููููู ุงููููุงุณู ููุฌูุฏู ุซูููุงุจูุงุ ููุงูููููู ูููู ููุนูููุชูููุง ููููุงููุชู ุณููููุฉู. ุจููู ุฃูุบูุณููู ู ูุง ุฑูุฃูููุชูุ ููุฃูููุถูุญู ู ูุง ููู ู ุฃูุฑูยป
โSungguh mengherankan engkau ini wahai Amr ibn Ash. Jika engkau mendapatkan pakaian maka apakah semua orang mendapatkan pakaian? Demi Allah, kalau aku melakukannya niscaya menjadi sunnah. Tetapi (yang benar) aku cuci apa yang aku lihat dan aku perciki air apa yang aku tidak melihatnya.โ
Malik berkata tentang orang yang mendapatkan bekas mimpi basah di pakaiannya dan tidak mengetahui kapan itu terjadi dan tidak ingat sama sekali, maka dia berkata: โHendaklah dia mandi dari tidur terdekat yang dia lakukan. Jika setelah tidur itu di shalat maka hendaklah ia mengulangi shalat yang dia kerjakan setelah shalat tersebut, sebab bisa saja orang itu mimpi basah tetapi tidak melihan basahannya, dan melihat basahan tanpa merasa mimpi. Jika dia mendapati air sperma di pakiannya maka hendaklah dia wajib mandi, sebab Umar mengulangi shalat yang dia lakukan untuk tidur terakhir yang dia alami dan tidak mengulangi shalat sebelum tidur tersebut.โ
Ini sanadnya shahih.[3] Ini adalah perbuatan Umar dalam ibadah, menolak takwil orang yang memahami bahwa sunnah Khulafa` yang diikuti adalah dalam hal politik (kebijakan) mereka. Ini adalah pemahaman tanpa dalil, hanya sekedar pendapat. Ucapan Umar justru menguatkan hadits-hadits di atas.
- Ucapan Ali -Radiallahuanhu- bahwa apa yang dilakukan oleh Umar adalah sunnah.
Ali -Radiallahuanhu- berkata:
ยซุฌูููุฏู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููู ุงููุฎูู ูุฑูุ ููุฃูุจูู ุจูููุฑู ุฃูุฑูุจูุนููููุ ููููู ููููููุง ุนูู ูุฑู ุซูู ูุงูููููุ ููููููู ุณููููุฉูุ ููููุฐูุง ุฃูุญูุจูู ุฅูููููู ยป
โRasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- telah mencambuk karena minum khamer, begitu pula Abu Bakar sebanyak 40 kali, sedangkan Umar menggenapkannya menjadi 80 kali. Dan masing-masing adalah sunnah. Sedangkan ini (40 kali ini) lebih aku sukai.โ (HR Muslim, 1707, dan Abu Daud )
- Ibnu Abbas berfatwa dengan perbuatan Umar -Radiallahuanhu-
Musa ibn Salamah al-Hudzali berkata: saya bertanya kepada Ibnu Abbas tentang puasa di hari-hari purnama, maka Ibnu Abbas menjawab:
ูุงู ุนู ุฑ ูุตูู ูู
โUmar melakukannya.โ (HR. Ibnu Jarir dalam Tahdzib al-Atsar, 977. Dihasankan sanadnya oleh Syaikh Hamud bin Abdillah al-Tuwaijiri)
- Pernyataan tegas Umar bahwa dirinya mencontoh Abu Bakar bersama Nabi -Shalallahu alaihi wa salam-.
Umar -Radiallahuanhu- berkata:
ููู ูุง ุงูู ูุฑูุกูุงูู ุฃูููุชูุฏูู ุจูููู ูุง
โMereka berdua (Nabi dan Abu Bakar) adalah dua orang yang aku mengikuti keduanya.โ (HR. Bukhari, 1517)
Dalil-dalil ini dan lainnya membuktikan bahwa Khulafa` Rasyidin itu panutan dan hujjah.[4] Di samping itu, secara logika, pendapat Khulafa` Rasyidun lebih kuat dari selain mereka, karena mereka menyaksikan jalan yang ditempuh Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam- dalam menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan peristiwa, menyaksikan keadaan saat Ayat-ayat al-Qur`an diturunkan. Mereka lebih mengerti tentang maksud-maksud Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam-, maka mereka adalah panutan dalam memahami syariat dan apa yang sejalan dengan maskudnya.
Akidah Imam Syafiโi
Imam Syafiโi rahimahullah adalah salah satu dari imam Ahlussunnah, bahkan beliau pemimpinnya pada zamannya, dan mazhabnya tersebar di banyak negara di dunia, terutama di Indonesia. Akidah beliau sama dengan imam Ahlussunnah lainnya.
Berikut ini adalah akidah beliau tentang Khulafa` Rasyidin:
- Imam Syafiโi berkata:
ุฎูููุงููุฉู ุฃูุจูู ุจูููุฑู ุงูุตููุฏููููู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนููููู ุญููููุ ููุถูุงููุง ุงูููููู ููู ุณูู ูุงุฆููู ููุฌูู ูุนู ุนูููููููุง ูููููุจู ุฃูุตูุญูุงุจู ููุจูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู
โKhilafah Abu Bakar al-Shiddiq adalah haq, diputuskan oleh Allah di langit-Nya, dan Dia menyatukan hati para sahabat Nabi i atasnya.โ[5] Termasuk sahabat Nabi dan ahlulbait Nabi seperti Ali -Radiallahuanhu- ikut membaiat kepada Khalifatu Rasulillah -Shalallahu alaihi wa salam-.
- Ismail bin Yahya al-Muzani berkata: Imam Syafiโi mengalunkan bait-bait syairnya kepadaku:
ุดูุฏุช ุจุฃู ุงููู ูุง ุดุฆ ุบูุฑู * ูุฃุดูุฏ ุฃู ุงูุจุนุซ ุญู ูุฃุฎูุต
ูุฅู ุนุฑู ุงูุฅูู ุงู ููู ู ุจูู * ููุนู ุฒูู ูุฏ ูุฒูุฏ ููููุต
ูุฃู ุฃุจุง ุจูุฑ ุฎูููุฉ ุฑุจู * ููุงู ุฃุจู ุญูุต ุนูู ุงูุฎูุฑ ูุญุฑุต
ูุฃุดูุฏ ุฑุจู ุฃู ุนุซู ุงู ูุงุถู * ูุฃู ุนููุง ูุถูู ู ุชุฎุตุต
ุฃุฆู ุฉ ููู ููุชุฏู ุจูุฏุงูู * ูุญุง ุงููู ู ู ุฅูุงูู ูุชููุต
Saya bersaksi bahwa Allah, tidak ada sesuatu[6] selain-Nya
Dan saya bersaksi dan ikhlas bahwa kebangkitan adalah benar adanya
Sesungguhnya simpul-simpul iman adalah ucapan yang nyata,
Perbuatan yang shalih, terkadang meningkat, terkadang berkurang
Sesungguhnya Abu bakar adalah Khalifah tuhannya[7]
Sedang Abu Hafsh berambisi di atas kebenaran
Aku bersaksi bahwa Usman adalah utama
Sedangkan Ali keutamaannya istimewa
Para imam kaum, petunjuk mereka diteladani
Allah melaknat orang-orang yang kepada mereka merendahkan.[8]
- Al-Rabiโ dan juga Muhammad ibn Abdillah ibn Abdil Hakam, keduanya mendengar Imam Syafiโi berkata: โManusia yang paling utama setelah Rasulullah i adalah Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Usman, kemudian Ali ๏น.โ (al-Baihaqi, Manaqib al-Syafiโi, 1/442 dan 432)
- Abu Tsaur dari Syafiโi, beliau berkata: โTelah berijmak para sahabat dan tabiโin tentang lebih utamanya Abu Bakar kemudian Umar, kemudian Usman, kemudian Ali.โ (Fathul Bari, 7/17, diriwayatkan Baihaqi dalam Iโtiqad)
- Dari Imam Buwaithi, Imam Syafiโi berkata:
ย ููู ููู ููุงูู: ุฅูููู ุฃูุจูุง ุจูููุฑู ููุนูู ูุฑู ููููุณูุง ุจูุฅูู ูุงู ูููููุ ูููููู ุฑูุงููุถููููุ ููู ููู ุฌูุนููู ุงูู ูุดููุฆูุฉู ุฅูููู ููููุณูููุ ูููููู ููุฏูุฑูููู.
โBarangsiapa mengatakan iman itu ucapan maka dia seorang Murji`ah, barangsiapa berkata Abu Bakar dan Umar bukanlah imam maka dia seorang syiah Rafidhah, dan barangsiapa menjadikan kehendak kembali kepada dirinya sendiri maka dia seorang Qadariyyah.โ[9]
- Yunus bin Abdil Aโla berkata: Saya mendengar Syafiโi, apabila disebut Rafidhah maka beliau mencela mereka dengan sangat keras, lalu berkata:
ุดูุฑูู ุนูุตูุงุจูุฉู
“Seburuk-buruk gerombolan.โ[10]
Demikian jelas akidah Imam Syafiโi mengenai Khulafa` Rasyidin, belum lagi Imam Abul Hasan al-Asyโari yang misalnya mengatakan:
ููุฏูู ุจุญุจ ุงูุณููููู ุงูููุฐูู ุงุฎูุชูุงุฑูููู ู ูุตุญุจุฉ ูุจูู ููุซูู ุนูููููููู ุจูู ูุง ุฃุซูู ุงููููู ุนูููููููู ููุชููุงูู
โKami beragama dengan mencintai salaf yang dipilih oleh Allah untuk menemani Nabi-Nya i, dan kami memuji-muji mereka dengan pujian Allah yang disampaikan kepada mereka, dan kami loyal kepada semuanya.โ Kemudian beliau menyebut Khulafa` Rasyidin; Abu Bakar. Umar, Usman dan Ali. Kemudian beliau berkata:
ููููุคูููุงุกู ุงููุฃูุฆูู ููุฉ ุจุนุฏ ุฑูุณููู ุงููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ูุฎูุงูุชูู ุฎููุงููุฉ ุงููููุจููููุฉ
โMereka itulah para Imam setelah Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam-, dan khilafah mereka adalah khilafah Nubuwwah.โ[11]
Maka akidah Islam yang jelas ini harus ditanamkan kepada peserta didik agar menjadi muslim yang lurus imannya dan beradab dengan adab Rasulullah -Shalallahu alaihi wa salam-, selamat dari kesesatan Syiah Rafidhah yang sudah banyak tersebar.
Semoga tulisan ini bisa membantu para guru dalam mendidik agama generasi muda Indonesia. [*]
ย
-
http://kholfa.af.org.sa/node/154, ุนููุฏุฉ ุฃูู ุงูุณูุฉ ูุงูุฌู ุงุนุฉ ูู ุงูุฎููุงุก ุงูุฑุงุดุฏูู ุฑุถู ุงููู ุนููู โ
-
Dr. Saโad ibn Mathar al-Utaibi, Iโtiibaโ Sunnah al-Khulafa` al-Rasyidin. Tentang ijmaโ ini beliau berkata: Lihat Abu Bakar ibn al-Arabi, โAridhah al-Ahwadzi, 10/146; al-Ala`I, Ijmal al-Ishabab Fi qwal al-Shahabah, 49; Syarh al-Thibiy, 1/330; Ibn Rajab, Jamiul Ulum wa al-Hikam, 2/122; Mulla Ali Qari, Mirqah al-Mafatih Syarh Misykah al-Mashabih, 1/109, Zaid Bu Suโara`, Sunnah al-Khulafa` al-Rasyidin: bahts fi al-Mafhum wa al-Hujjiyyah, 98, Jamiโah Muhammad al-Khamis di Maghrib. โ
-
HR. Abdurazzaq dalam Mushannaf, 1446. โ
-
Baca selengkapnya Hamud bin Abdillah al-Tuwaijiri, Tatsbit al-Qaul bi Hujjati Sunnah al-Khulafa` al-Rasyidin, http://www.saaid.net/Doat/alkulify/24.htm?print_it=1, Hotml. Rabo 28 Mei 2015. โ
-
Ibnu Qudamah al-Maqdisi, Itsbat Shifat al-Uluw, h. 125.; Abdul Ghaniy al-Maqdisi, al-Iqtishad fi al-Iโtiqad, hal. 95; Aqidah Abdul Ghani al-Maqdisi, 47; Ibnu Taimiyyah, Majmuโ al-Fatawa, 5/53; al-Fatwa al-Hamawiyyah, h. 343; Jamiโ al-Masail li Ibn Taimiyyah, 3/198; Ibn al-Qayyim, Ijtimaโ al-Juyusy al-Islamiyyah 2/165, dan dia shahihkan. โ
-
Dalam diwan: Tidak ada Tuhan selain-Nyaโ โ
-
Dalam satu versi โKhalifah Ahmadโ. โ
-
Ibnu Asakir, Tarikh Dimasyq, 51/312. โ
-
Abu Ismail al-Harawi, Dzam al-Kalam, 4/307-308; al-Dzahabi, Siyar Aโlam al-Nubala`, 10/31. โ
-
Al-Baihaqi, manaqib al-SyafiโI, 1/468; al-Razi, Manaqib al-SyafiโI, h. 142; al-Haitami, al-Shawaโiq al-Muhriqah โala Ahl al-Rafdh wa al-Dhalal wa al-Zandaqah, 1/114. โ
-
Abul Hasan al-Asyโari, al-Ibanh โAn Ushul al-Diyanah, 28. โ
-
http://www.dorar.net/enc/aqadia/3796 โ