Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Dibakar, Dibantai Dan Lari Menyelamatkan Diri
Pemerintah Myanmar, Polisi, militer dan Budha Rakhine serta Budha Burma menindas etnis Rohingya, warga pribumi Arakan. Mereka mekalakukan kejahatan kemanusiaan berat kepada etnis Rohingya, membunuh, memperkosa, menyiksa, membakar hidup-hidup atau membakar setelah dipenggal kepala, dan membakar ribuan rumah, lalu mengusir mereka. Atau mengusir mereka lalu membakar rumah dan desa mereka. Sehingga mereka ketakutan, menyelamatkan diri. Kini sudah 370.000 jumalah muslim yang lari ketakutan seperti ini:
Mereka ini hanyalah segelintir dari 370.000 muslim yang diusir dalam kejadian terakhir ini saja (Agustus-September 2017)
Lalu rumah-rumah dan desa-desa mereka dibakar seperti ini:
Sehingga desa-desa itu ludes. Seperti desa Chen Khar Li yang dipotret oleh Satelit:
Desa-desa yang dibakar banyak sekali, apalagi berlangsung sampai pertengahan September 2017. Berikut posisi desa-desa yang dibakar hanya dalam 4 dari 25 Agustus sampai 28 Agustus 2017.
Dituduh sebagai teroris yang membakar desanya sendiri
Lalu Militer dan pemerintah Myanmar menyatakan (tuduhan) bahwa “muslim militanlah atau muslim teroris lah yang membakar rumah-rumah itu, agar mereka tidak bisa dilacak.
Juga pemerintah dan militer menyampaikan bahwa apa yang mereka lakukan berupa kejahatan kemanusiaan itu adalah sah dan benar!!
Subhanallah!!
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya sudah disebut-sebut sebagai teroris, seperti dalam sepanduk-spanduk atau tulisan-tulisan yang diarak oleh kaum Budha:
Sebelum punya bukti umat Islam tidaklah bodoh, umat Islam tahu bahwa banyak rumah atau desa muslim yang justru terbakar atau dibakar setelah umat Islam lari tunggang langgang menyelamatkan diri dari kekejaman Myanmar. Maka siapakah sebenarnya yang membakar?
Terbongkar permainan busuk penjahat kemanusian di Myanmar
Subhanallah, sepandai-pandai menutup bangkai gajah akhirnya ketahuan juga. Ternyata diantara pelakunya ketangkap basah dan diantara kelicikan dan kebohongan pemerintah Myanmar terbongkar!
Ternyata selain pelakunya itu militer dan Budha, juga komunitas Hindu. Lalu pemerintah membuat kampanye dusta.
Juga telah menyiapkan orang-orang di tempat yang dikunjungi wartawan untuk mengatakan seperti yang dikatakan oleh pemerintah bahwa yang jahat dan pelaku pembakaran ya orang Islam sendiri.
Tapi Allah membuka sebagian tabir, bahwa diantara wajah penjahat itu adalah ini:
Dua gambar ini dibuat pada bulan September 2017. Di sebelah kiri, adalah foto yang disediakan oleh penduduk desa Rakhine Buddhist setempat untuk membuktikan narasi resmi bahwa orang-orang Muslim Rohingya lah yang membakar rumah mereka sendiri, dengan bukti foto menunjukkan seorang wanita berkerudung memegang sebuah golok dengan setting api ke rumah Rohingya
Pada gambar kanan, wanita yang sama, ternyata seorang wanita Myanmar asal India yang beragama Hindu bernama Hazuli, memberi isyarat pada 6 September 2017, dalam sebuah wawancara dengan para wartawan di sebuah kamp untuk pengungsi di Maungdaw, negara bagian Rakhine bagian utara, Myanmar.
Kedua, Jurnalistik wartawan BBC Jonathan Head yang mengikuti perjalanan langka ke medan konflik Myanmar mendapati desa yang baru dibakar. Desa itu bernama Gawdu Thar Ya. Itu adalah desa Muslim. Tidak ada tanda-tanda penghuninya. Pemuda-pemuda Budha Rakhine yang telah membakar desa itu bergegas keluar, melewati para polisi yang mengawal para jurnalis asing, beberapa membawa barang-barang rumah tangga yang mereka jarah.
Pembakaran itu terjadi di dekat sejumlah barak polisi yang besar. Tidak ada yang melakukan tindakan apa pun untuk menghentikan semua itu.
Ternyata pelaku pembakaran itu adalah para pemuda Budha sekaligus menjarah isi rumah muslim. Mereka melaksanakan ajaran Ashin Wiratu yang disebut oleh Majalah Times sebagai The Face of Budhdist Terror
Sebagaimana pemerintah Myanmar juga menggunakan gambar untuk memojokkan Rohingya, untuk menggelorakan anti Rohingya dan untuk mengesahkan tindak kejahatan mereka, dengan mengopinikan Rohingya sebagai teroris. Maka disiarkanlah berita dusta dengan gambar berikut:
Sebagaimana akut twitter Szaminthit:
Ternyata foro ini foto tahun 1971 di Bangladesh, oleh orang Bangladesh di Bangladesh, bukan orang Rohingya di Arakan.
Hal ini juga diungkap oleh Jonathan Head melalui website BBC dengan judul “Myanmar Govt’s fake news incites violence, its doctored images/videos seriously undermine the authentic ones as fake:
http://www.bbc.com/news/world-asia-41123878?SThisFB
karena itu jangan mudah percaya dengan propaganda yang dihembuskan atau laporan yang disampaikan oleh pelaku genosia, sebab setelah melakukan genosida selau ada penyangkalan-penyangkalan dengan dusta dan menghalalkan segala cara.
Baca juga:
http://www.agushasanbashori.com/orang-budha-burma-yang-jujur-bersaksi/
‘Proof’ of Rohi ngya-set fires in Myanmar fails inspection https://www.washingtonpost.com/world/asia_pacific/proof-of-rohingya-set-fires-in-myanmar-fails-inspection/2017/09/11/8e98899c-96f1-11e7-af6a-6555caaeb8dc_story.html?sw_bypass=true&utm_term=.2e0322393ccc