YAI BUKHORI & NYAI TUHAYYA PENGAYOM MASYARAKAT DI ZAMAN ROMUSYA

Bibi Zaenab binti Yai Bukhari (berbaju merah 81 tahun) bercerita di korjo:

Bapak Bukhari dan Mak Thuhaya itu pengayong masyarakat di masa romusya.

Kerja romusha terjadi pada masa penjajahan Jepang dari tahun 1942 hingga 1945. Sama dengan kerja rodi, romusha juga membuat rakyat menjadi seksaran dan banyak jatuh korban jiwa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), romusha adalah orang-orang yang dipaksa bekerja berat pada zaman pendudukan Jepang.

Pada masa romusya itu anak-anak dari keluarga yang kepala keluarganya diambil oleh Jepang, ditampung oleh Bapak Bu untuk dididik di Korjo.
Bapak Bu memiliki musholla di gumuk gong, disitu tempat penampungan para santri dari berbagai dusun atau desa sekitar seperti:
Ngembak, karangjati, sangar, Sukorame, jonggan Dan mendalan. Juga dari desa Kabunan kepulungan gembol.

Salah satu dari yang ditampung asal Kabunan adalah Wakyem (Sariyem)

Waktu beklik lahir 1942 itu, wak Yem sudah ikut di Korjo. Diperkirakan waktu itu sudah umur 20 tahun. Artinya lahir tahun 1922. Sekarang Wakyem sudah berumur 99 tahun. Beklik Zenab ngotot dia se harusnya sudah diatas 100 tahun.
Ternyata wakyem yang berymur sekitar 100 tahun masih sugar bugar, hanya setahun ini agak pikun, sdh tdk banyak ingat memori yang lama.
Wakyem ahli kerja Dan ibadah.
Kami mengunjunginya di rumahnya di Kabunan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *