Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Agama kita adalah agama tahuhid
Agama kita adalah tauhid, baik dalam keyakinannya maupun dalam pengamalan dan syiarnya, yaitu:
Maka sejak lahir di telinga kanan bayi diperdengarkan kalimat-kalimat adzan sebagai kumandang agama Islam agama tauhid. Setiap hari, kita pergi tidur dan bangun dibarengi dengan berdoa secara tauhid. Adzan dan iqamat setiap hari 5 kali berisi kumandang kalimat tauhid. Semua amal kita hanya akan diterima oleh Allah swt kalau kita bertauhid. Aktivitas dakwah kita yang pertama dan utama adalah tauhid. Khutbah jumat kita selalu diawali dengan tauhid. Surat pertama dalam al-Quran berisi tauhid. Surat terakhir berisi tauhid, seluruh isi surat-surat al-Quran adalah tauhid. Talbiyah, syiar manasik haji dan umrah adalah tauhid. Jihad fi sabilillah adalah untuk menegakkan tauhid. Menikahnya umat Islam adalah dengan kalimat tauhid. Talqin terakhir untuk meninggalkan dunia ini adalah tauhid. Ikrar tiap hari berkali-kali dalam iftitah shalat adalah tauhid. Allah berfirman:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163) الأنعام
“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (Al-An’am: 162-163)
Maka isi kehidupan yang dibangun dengan tauhid ini akan mewujudkan kedamaian abadi dari dunia hingga surga. Oleh karena itu salam penghormatan pun yang harus disebar, adalah salam tauhid, salam Islam, salam penuh berkah:
فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتًا فَسَلِّمُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ مُبَٰرَكَةً طَيِّبَةً ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.” (QS. Al-Nur: 61)
Salam Islam adalah syiar tauhid
Imam Nawawi berkata:
: معنى السلام: قيل: هو اسم الله تعالى، فقوله: السلام عليك؛ أي: اسم السلام عليك، ومعناه: اسم الله عليك؛ أي: أنت في حفظه، كما يقال: الله معك، والله يصحَبك، وقيل: السلام بمعنى السلامة؛ أي: السلامة ملازمة لك.
“Makna al-Salam, ada yang mengatakan ia adalah nama Allah. Maka ucapan assalamu alaika, maksudnya:
1) nama assalam itu atasmu, artinya nama Allah atasmu, yaitu engkau berada dalam penjagaan-Nya, sebagaimana dikatakan: Allah bersamamu, Allah menemanimu.
2) Ada yang mengatakan: assalam artinya assalamah, maksudnya: keselamatan selalu menyertaimu.” (Shahih Muslim dengan Syarah nawawi, 7/395)
Assalam, adalah salah satu asmaul husna, sebagaimana ada dalam firman Allah:
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴾ [الحشر: 23].
Rasulullah ﷺ bersabda:
: ((إن السلام اسمٌ من أسماء الله تعالى، وضَعه الله في الأرض؛ فأفشوا السلامَ بينكم))
“Sesungguhnya assalam itu satu nama dari nama-nama Allah ta’ala, Allah meletakkannya di bumi, maka sebarkanlah assalamu di antara kalian.” (Al-Albani, Shahih al-Adab al-Mufrad, no. 1019, hadits Hasan dari Anas ra.)
Abdullah ibn Mas’ud ra juga mengatakan:
“Sesungguhnya assalam itu satu nama dari nama-nama Allah yang Allah letakkan di bumi, maka sebarkanlah di antara kalian. Sesungguhnya seseorang itu itu jika mengucapkan salam kepada satu kaum lalu mereka menjawabnya maka dia memiliki kelebihan satu tingkat di atas mereka, sebab ia yang mengingatkan mereka kepada Assalam. Dan jika ia tidak dijawab maka dia dijawab oleh makhluk yang lebih baik dan lebih bagus dari padaya (maksudnya adalah para malaikat). (Al-Albani, Shahih al-Adab al-Mufrad, no 793, hadits shahih).
Oleh karena assalam itu nama Allah maka Ibnul Qayyim saat menuturkan pertanyaan kedua puluh dua: Apa hikmah dalam menambahkan kata rahmat dan berkah kepada Allah dan menyebut salam tanpa ditambahkan kepada Allah? Jawabannya adalah: Assalam itu nama dari nama-nama Allah maka cukup disebut secara lepas tanpa idhafah. Adapun rahmat dan berkah seandainya tidak ditambahkan kepada Allah maka tidak diketahui rahmat siapa dan berkah siapa yang diminta. Kalau dikatakan: bagimu rahmat dan berkah, maka ucapan ini tidak memberikan rasa terhadap yang merahmati dan yang memberi berkah, maka dikatakan: rahmatullah wa barakatuh.” (Ibn al-Qayyim, Badai’ al-Fawaid, 2/181)
Assalam adalah ucapan penghormatan yang diridhai Allah untuk para hamba-Nya
Rasululullah ﷺ bersabda:
Allah menciptakan Adam, dan tingginya adalah 60 hasta, kemudian berfirman: pergilah dan ucapkan salam kepada para malaikat itu, lalu dengarkanlah apa jawaban mereka terhadap ucapan salammu dan salam bagi anak keturunannya. Maka Adam mengatakan: assalamualaikum. Maka mereka menjawab: assalamu alaika warahmatullah. Mereka menambahi wa rahmatullah. Maka setiap orang yang masuk surga tingginya seperti Adam, maka manusia senantiasa berkurang hingga sekarang.” (HR. Bukhari no. 6227, Muslim, no. 2841)
Salam adalah ucapan selamat bagi ahli surga
Allah berfirman:
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ * سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ ﴾ [الرعد: 23، 24]،
“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Al-Ra’du: 23-24)
دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Do’a mereka di dalamnya ialah: “Subhanakallahumma“, dan salam penghormatan mereka ialah: “Salam”. Dan penutup doa mereka ialah: “Alhamdulilaahi Rabbil ‘aalamin”.” (QS. Yunus: 10)
تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا ﴾ [الأحزاب: 44]
“Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: Salam; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.” (QS. Al-Ahzab; 44)
لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا * إِلَّا قِيلًا سَلَامًا سَلَامًا
Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.” (QS. Al-Waqi’ah: 25-26)
Orang yahudi iri dengan Salam Islam
Sayyidah Aisyah ra berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
((ما حسَدَتْكم اليهود على شيءٍ ما حسَدَتْكم على السلام والتأمين))
“Tidaklah orang Yahudi merasa iri dengan kalian seperti irinya mereka dengan kalian atas nikmat salam dan ucapan aamiin.” (al-Albani, Shahih al-Jami’, no. 5613)
Menyebar salam tauhid menciptakan kedamaian di dunia dan di akhirat
Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ»
“Kalian tidak masuk surge hingga kalian beriman. Dan kalian tidak beriman sehingga kalian saling mencintai, maukah kalian aku tunjukkan sesuatu jika kalian melakukannya maka kalian saling mencintai?! Sebarkan salam di tengah kalian.” (HR. Muslim, no. 54, dari Abu Hurairah ra)
Jangan dikotori dengan salam jahiliyyah, salam syirik
Masyarial muslimin
Salam tauhid yang murni dan agung ini janganlah dicampakkan atau dikotor-kotori dengan ditambahi kesyirikan, permintaan keselamatan dan kesejahteraan kepada selain Allah alias kepada yang dipersekutukan dengan Allah.
Di dunia ini, sepertinya khusus terjadi di Indonesia melalui orang-orang yang kurang mengagungkan Allah, dan menoleh kepada selain Allah, kurang mencari ridha Allah dan berebut mencari keridhoan manusia, setelah ia mengucapkan salam tauhid, ia menambahkan dengan mengucapkan “Shalom”nya orang Yahudi, lalu salam sejahternya umat Kristen, lalu “Om Swastiastu” salamnya orang Hindu, lalu “Namo Buddhaya” salamnya orang Budha, atau ditambah juga dengan salam “Wei Dong Tian” milik Konghucu.
Al-hamdulillah, bersyukur kepada Allah yang menggerakkan hati nurani Majelis Ulama Indonesia Propinsi Jawa Timur yang memperingatkankan bahwa menyatakan ucapan salam lintas agama tersebut adalah terlarang karena merupakan perbuatan “bid’ah” yang bisa sampai tingkat syirik dalam doa atau sekurangnya “syubhat” dalam berakidah.
MUI Jatim menyatakan dalam taushiyahnya tersebut, di poin nomor 5 sampai 7 sebagai berikut:
Umat agama lain ternyata tidak suka dengan salam lintas agama
Menurut seorang tokoh agama Hindu, Ngakan Made Madrasuta, dalam bukunya yang berjudul “Tuhan, Agama dan Negara” (Media Hindu, 2010), setiap agama memiliki konsep Tuhan yang khas. Ada perbedaan konsep Tuhan antara Hindu, Kristen, Yahudi, dan Islam.
Menurut penulis buku ini, Tuhan dalam agama Hindu, yakni Sang Hyang Widhi tidak dapat disebut “Allah”. Ia menegaskan: “Membangun toleransi bukan dengan mencampuradukkan pemahaman tentang Tuhan, tetapi sebaliknya justru dengan mengakui perbedaan itu. Dalam pengertian ini, Krishna bukan Kristus, Sang Hyang Widhi bukan Allah!” (hal. 33).
Jangan munafiq, Mari kita mencari izzah kepada Allah, bukan kepada tuhan selain Allah
Mari kita perkuat iman kita, kita perkokoh keyakinan kita kepada Allah. Kita tingkatkan pencarian kita kepada ridha Allah dan kejayaan dari Allah. Janganlah kita munafiq, yaitu mengaku muslim tetapi mencari izzah kekuatan, kemenangan dan kejayaan kepada selai Allah.
بَشِّرِ الْمُنافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذاباً أَلِيماً (138) الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكافِرِينَ أَوْلِياءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعاً (139)
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.” (QS. Al-Nisa’: 138-139).
Ingat begitu pentingnya salam Islam hingga Allah mewajibkan untuk menjawabnya :
قال الله تعالى: ﴿ وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا ﴾ [النساء: 86].
هذه الآية المباركة دليلٌ على أن رد السلام فرض على كل مسلم بالغ عاقل قادر على رد السلام.
قال ابن كثير: قوله تعالى: ﴿ وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ﴾ [النساء: 86]؛ أي: إذا سلَّم عليكم المسلم، فردُّوا عليه أفضل مما سلم، أو ردوا عليه بمثل ما سلَّم؛ فالزيادة مندوبةٌ، والمماثلة مفروضةٌ؛ (تفسير ابن كثير جـ 1 صـ 544).
روى البخاري عن الحسن البصري قال: “التسليم تطوُّعٌ، والرد فريضةٌ”؛ (حديث صحيح) (صحيح الأدب المفرد للألباني حديث: 794).
قال ابن كثير – تعليقًا على كلام الحسن البصري -: هذا الذي قال هو قول العلماء قاطبةً؛ أن الردَّ واجبٌ على مَن سلم عليه، فيأثم إن لم يفعل؛ لأنه خالَف أمرَ الله في قوله: ﴿ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ﴾ [النساء: 86]؛ (تفسير ابن كثير جـ 1 صـ 545).
وقال القرطبي: أجمع العلماء على أن الابتداءَ بالسلام سنةٌ مرغَّبٌ فيها، ورده فريضةٌ؛ لقوله تعالى: ﴿ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ﴾ [النساء: 86]؛ (تفسير القرطبي جـ 5 صـ 298).
Begitu pentingnya salam Islam, sampai disyariatkan untuk dikirim
تبليغ السلام:
يُسَنُّ تبليغ السلام للآخرين من المسلمين؛ فقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يسلِّم بنفسه على من يواجهه، ويحمل السلام لمن يريد أن يسلم عليه من الغائبين.
روى الشيخانِ عن أبي هريرة رضي الله عنه، قال: أتى جبريلُ النبيَّ صلى الله عليه وسلم، فقال: ((يا رسولَ الله، هذه خديجة قد أتت معها إناءٌ فيه إدامٌ أو طعامٌ أو شرابٌ، فإذا هي أتتك فاقرأ عليها السلام مِن ربها ومني، وبشِّرْها ببيتٍ في الجنة من قصب، لا صخب فيه ولا نصب))؛ (البخاري حديث 3820/ مسلم حديث 2432).
روى البخاريُّ عن عائشة رضي الله عنها، قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يومًا: ((يا عائشُ، هذا جبريل يقرئك السلام))، فقلت: وعليه السلام ورحمة الله وبركاته؛ (البخاري حديث 3768).
Begitu pentingnya Salam Islam Sampai salam disyariatkan kepada orang yang sudah mati
إلقاء السلام على الأموات:
مِن السنَّة أن يسلِّم المسلم على الأموات عند زيارة المقابر، ويدعوَ لهم بالرحمة.
روى مسلمٌ عن بريدة، قال: كان رسولُ الله صلى الله عليه وسلم يعلمهم إذا خرجوا إلى المقابر، فكان قائلهم يقول – في رواية أبي بكرٍ -: السلام على أهل الديار، وفي رواية زهيرٍ: السلام عليكم أهل الديار، مِن المؤمنين والمسلمين، وإنا إن شاء الله للاحقون، أسأل الله لنا ولكم العافيةَ))؛ (مسلم حديث 975).
روى مسلمٌ عن عائشة: أنها قالت: كيف أقول لهم يا رسول الله؟ قال: ((قولي: السلام على أهل الديار، مِن المؤمنين والمسلمين، ويرحم الله المستقدمين منا والمستأخرين، وإنا إن شاء الله بكم للاحقون))؛ (مسلم حديث 974).
اللهم أعز الإسلام والمسلمين وأذل الشرك والمشركين وانصر عبادك الموحدين، اللهم انصر جنودنا ورجال أمننا ، وأيدهم بتأييدك واحفظهم بحفظك واجزهم خير الجزاء على ما يقومون به من حماية أمننا وحدودنا ومقدساتنا يا سميع الدعاء. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار وأدخلنا الجنة مع الأبرار. اللهم صل وسلم على عبدك ورسولك محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
15 11 2019
dieng