4 STRATEGI KEJAHATAN MILITER MYANMAR HANCURKAN WARGA SIPIL ROHINGYA! (video 2 menit)

Angkatan bersenjata myanmar mengerahkan “empat strategi pemotongan” melawan warga sipil rohingya.

Strategi bumi hangus ini didalangi oleh Diktator Ne Win pada tahun 1963, yang terinspirasi oleh “Tiga Taktik Jepang”: bunuh semua, bakar semua, jarah semua!.

Taktik ini disebut “menyapu daerah penduduk yang dicurigai dan membakar desa mereka”. Taktik ini dimaksudkan untuk memotong pemberontakan etnis: makanan, dana, intelijen, dan rekrutmen.

Taktik ini sering disebut sebagai kebijakan “Tanah tak bertuan ” pada tahun 1990an Sekarang ini langsung diperintahkan oleh kantor SR Jenderal Min Aung Hlaing (Panglima Angkatan Pertahanan Myanmar, yang bertugas sejak 1974 sampai sekarang). Kantor komando perang memerintahkan untuk “mengeksekusi siapapun termasuk anak-anak, wanita, dan manula”.

Setelah pejuang Rohingya bentrok dengan polisi myanmar pada tanggal 25 Agustus 2017, pasukan Jendreal Min Aung Hlaing’s, sekarang ini, menerapkan startegi empat pemotongan tersebut: menyapu mayoritas rohingya; Maungdaw, Buthingdau, dan Kota Rathedaung; membakar, menjarah, membunuh, menggusur banyak warga sipil Rohingya.

Juga mempekerjakan pemukim buddhist dan tentara bayaran dalam strategi empat pemotongan itu. mereka langsung memotong: makanan, bantuan, komunikasi.

Jenderal Min Aung Hlaing, Panglima Angkatan Pertahanan Myanmar

Strategi tersebut telah menyebabkan:

  • lebih dari 3.500 kematian Rohingya,
  • dan sekitar puluhan ribu warga Rohingya belum diketahui secara khusus di Rathedaung.
  • Juga menghancurkan setidaknya 5.000 infrastruktur, termasuk sekolah dan bangunan keagamaan (masjid, musholla).
  • lebih dari 76000 Rohingya melarikan diri ke Bangladesh dan ratusan ribu masih terdampar di perbatasan dengan banyak kapal terbalik,
  • dan diperkirakan 30% populasi Rohingya di tiga kotapraja dipindahkan karena mempercepat strategi “empat pemotongan”

Pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan dengan banyaknya penghancuran terhadap kehidupan dan harta milik warga Rohingya, maka ini jelas merupakan “kejahatan terhadap kemanusiaan”. Keheningan internasional sekarang harus dipatahkan, meskipun ini sebenarnya sudah sangat terlambat.

Misi pencarian fakta U.N (PBB) masih dibutuhkan terus, lebih dari sebelumnya. dan perjuangan untuk membela hak-hak bangsa Rohingya harus ditingkatkan.

Apakah Anda masih akan tetap diam, tidak mengingkari kejahatan Militer Burma dan Ekstrimis Budha terhadap Rohingya ini?

Diamnya dunia berarti restu atas kejahatan ini. Orang yang ridha kepada kejahatan sama dengan pelaku kejahatan.

Allah berfirman:

فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْ عَذابِ يَوْمٍ أَلِيمٍ

“Maka celakalah orang-orang yang zhalim, karena zab pada hari yang pedih.” (QS. Zukhruf: 65)

7 September 2017

——

Myanmar armed forces deploy four cuts strategy againts rohingya civilianas.

the scorched earth strategy was masterminded by dictator Ne win in 1963. who was inspired by japan’s three alls tactics. kill all, burn all, loot all.

called sweeping an area of suspected villagers and burning they villages. intended to cut off to ethnic insurgencies, food, fund, intelligence, recruits.

often referred as “no man’s land” policy in 1990s

now directly commanded by the office of SR General Min Aung Hlaing

the war office ordered to execute anyone including children, women, and elderly

after rohingya insurgents clashed with myanmar police on August 25 2017, min Aung Hlaing’s Army now deploys the four cuts, sweeping rohingya majority; maungdaw, buthingdau, and rathedaung townships. burning, looting, killing, displacing countless of rohingya civilians.

the strategy already led to more than 3500 rohingya deaths

and where abouts of tens of thousands of rohingya sivilians are yet to be known particularly in rathedaung

also destroyed at least 5000 rohingya infrastructures, including schools and religious buildings.

more than 76000 rohingya fled to bangladesh and hundreds of thousands remain stranded at the border

with many boats capsized, and estimated 30 % of rohingya population in three townships being displaced as the four cuts strategy speeds up

continues violations of human rights as its multitude of destructions on rohingya civilian’s lives and properties, clearly amount to crime againts humanity

the international silence must now be broken it’s too late

the U.N. fact finding mission is needed more than ever now

—–

DONASI ROHINGYA

Salurkan bantuan kemanusian anda ke “Dana Sosial YBM”

Rekening BSM 7756567777

Cp. Abu Hasan +6281332675653

Transfer dengan kode 1, misal transfer satu juta: 1.000.001

Atau kode 100, menjadi: 1.000.100

SAKSIKAN VIDEONYA:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *